Rabu, 08 Juli 2015

Semester anjlok

" Haloo semester 4. Apa kabar? " . Baik, lumayan, mengecewakan, tidak baik. Yup, jawaban tidak baik baik saja mungkin jawaban paling tepat di antara beribu alasan. Hampir semua mata kuliah dapat nilai E a.k.a error. Dan karena itu pula saya harus menanam dalam dalam impianku untuk mengerjar wisuda 1,5 tahun lagi. Bagaimana tidak, di tempat saya kuliah tidak diberlakukan sistem "semester pendek" mau tidak mau mata kuliah yang semuanya error harus saya ulang tahun depan lagi. Gila?? Iyaa.
Mau nyalahin siapa? Dosen? Oh tidak! Kali ini memang salah saya. Saya yang sangat malas masuk kuliah, yang lagi malas malasnya injak kampus di tambah dengan beberapa masalah di rumah yang membuat kepalaku tambah mumet.

Lagi dan lagi, sama halnya pas masih SMA kemarin, saya bolos hampir sebulan hanya karena lagi bete sama wali kelasku dan malas sekolah. Kejadian yang sama, pas semester empat ini malas kuliah malas belajar menghampiri lagi. Daripada ke kampus dan pikiran entah dimana makanya keputusan childishku muncul ke permukaan lagi , yup, bolos kuliah selama sebulan !! Hahahha .. Masih sempat ketawa dengan nilai yang anjlok. Tapi hati,  bagai luka yang sudah perih ditambah dengan perasan jeruk nipis. Kebayang kan gimana perihnya! Perih, perih banget!

Dan satu lagi yang pasti terjadi, wisuda sama teman teman se angkatan, huh jangan harap. Jangan harap saya bisa wisuda dengan teman teman aangkatan dengan nilai sebegitu anjloknya .

Untuk siapapun, plis deh jangan pernah menyianyiakan waktu kalian selagi kuliah, kuliah gak semudah diucapkan dan dibayangkan, semakin santai menjalaninya semakin kurang memuaskan juga hasilnya.

Semoga ini semester paling hancur yang pernah ada. Nyesal?? BANGET! Dari kejadian inilah semoga saya tambah semangat ke kampus.. 

Nb: don't try it at home👻👻

Rabu, 11 Februari 2015

Kecewa itu....

Kadang kecewa itu datang tak disangka-sangka. Bahkan ketika kita sudah yakin atas semuanya, kecewa itu kadang datang begitu saja. Tuhan memang penuh dengan kejutan. Namun, ketika rasa kecewa itu ada tak da yang patut untuk disalahkan kecuali menyalahkan diri sendiri. Bahkan ketika kita kecewa terhadap orang lain kita tak pernah berhak untuk menyalahkan orang orang tersebut atas kekecewaan kita. Salahkan diri kita yang terlalu banyak berharap terhadap sesuatu tersebut.

Mulai dari kado valentine tahun ini yang gagal total. Dari awal memikirkannya aku tak pernah membayangkan akan sekecewa ini saat di saat saat terakhir ternyata semuanya hanya mimpi. Sebenarnya aku harus bangun dari mimpi itu sejak awal memikirkan liburan valentine di Bali. Bahkan ketika sudah sadar seperti ini bahwa liburan itu tidak ada dan tidak akan pernah ada aku pun masih belum percaya bahwa yang selama ini aku bayangkan ternyata hanya mimpi belaka. Fiuh, tak ada yang bisa aku salahkan. Walaupun telah berulang ulang kali menyakinkan akan melakukan travelling mulai tahun ini, ternyata hanya akan menjadi mimpi di siang bolong yang tidak aka pernah terealisasikan. Siapa yang hendak aku akan salahkan? Dia? Mereka? Bukan! Tetapi Saya! Saya yang terlalu banyak berharap terhadap sesuatu yang tidak pasti. Saya yang selalu menginginkan sesuatu yang saya sudah tahu tidak akan pernah saya dapatkan.

Sekarang saya sadar, tidak semua yang kita mau akan terjadi dan terwujud begitu saja. Butuh usaha dan persiapan yang matang untuk membuat semua keinginan itu terwujud. Dan satu lagi pelajaran yang selalu berulang kali saya dapatkan, jangan pernah berharap terhadap sesuatu dengan berlebihan karena sakitnya akan menjadi sakit yang luar biasa ketika kita tahu bahwa harapan kita hanya sebatas harapan.

By :
Free Blog Templates